REFLEKSI

RAJA YANG TERSALIB

Loading

KOTBAH MINGGU | RP FRANS SITUMORANG OFMCap

2Sam 5:1-3; Kol 1:12-20; Luk 23:35-43/Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam

Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus

Kendati Pilatus dan Herodes tak menemukan kesalahan Yesus, Ia tetap dijatuhi hukuman mati. Prajurit membawa Yesus ke tempat yang bernama Tengkorak. Tempat penyaliban itu terletak di pinggir jalan agar peristiwa itu memberi efek jera bagi orang yang melihatnya.

Banyak orang berdiri di sekitar tempat penyaliban Yesus dan melihat semua yang terjadi. Para pemimpin Yahudi menyampaikan ejekan. Mereka meminta Yesus menunjukkan bukti bahwa Dia adalah Mesias, dengan turun dari salib. Yesus tidak menanggapi permintaan mereka karena justru dari atas kayu salib itulah Dia dinyakatan sebagai Mesias.

Para prajurit tidak ketinggalan mengolok-olok Dia dengan menawarkan anggur asam. Tujuannya bukan untuk mengurangi rasa sakit Yesus, tetapi sebagai olok-olokan, seolah-olah mereka mempersembahkan anggur kepada raja. Untuk seorang raja yang harus dipersembahkan adalah anggur terbaik, bukan anggur asam. Tulisan di salib Yesus juga merupakan sindiran kasar. Mereka mau mengatakan bahwa Yesus disalibkan karena mengklaim diri sebagai raja. Tetapi, gelar yang mereka kenakan kepada Yesus sebagai Raja orang Yahudi justru menyatakan kebenaran. Ia bertahta di kayu salib sebab di situlah Ia menunjukkan kuasanya atas dosa, setan dan maut.

Baca juga  Berdoa: Relasi Intim Kepada Allah & Sesama

Yesus juga mendapat penghinaan dari seorang penjahat yang disalibkan bersama Dia. Penjahat yang lain justru menegur penjahat yang menghina Yesus tadi. Ia hendak menunjukkan bahwa Yesus tidak bersalah. Penjahat itu menyadari keadaannya. Ia meminta agar Yesus mengingatnya bila kelak datang sebagai Raja. Penjahat itu sudah sampai pada keyakinan yang benar tentang Yesus, walau tidak pernah menjadi murid-Nya. Ia mengakui bahwa Yesus adalah Mesias. Yesus memang akan mati, tetapi akan datang kembali sebagai Raja yang berkuasa.

Menanggapi permohonan penjahat itu, Yesus menjajikan Firdaus. Di Firdaus manusia pertama tinggal dan dekat pada Allah serta hidup bahagia. Firdaus adalah gambaran kehidupan kekal di mana manusia tinggal bersama Allah dalam sukacita abadi. Yesus berjanji, penjahat itu akan ikut dalam kebahagiaan abadi bersama Dia. Janji Yesus menegaskan bahwa Ia datang untuk menyelamatkan yang hilang. Ia tidak menghendaki manusia binasa, tapi bertobat supaya masuk ke dalam Kerajaan Surga. Juga mau ditegaskan bahwa keselamatan bukanlah usaha manusia melainkan karunia Allah yang diberikan secara cuma-cuma melalui Kristus.

Sekilas tampak aneh karena bacaan pada Hari Raya Kristus Raja Alam Semesta justru berbicara tentang Yesus yang tergantung di salib bersama dengan dua orang penjahat. Yesus menerima banyak hojatan dan olok-olok. Bacaan Injil hari ini dengan sangat indah menggambarkan bagaimana Yesus memenuhi tugas-Nya sebagai Mesias dan Raja. Di salib itu justru tampak jelas kemesiasan Yesus dan kualitas raja yang ada pada-Nya. Dia datang untuk membawa keselamatan bagi umat manusia dengan pengampunan dan kasih yang tiada batasnya. Semuanya ini ditampakkan dengan kematian yang ngeri di atas kayu salib. Dia adalah Raja yang tersalib karena kasih dan penyelamatan seluruh alam semesta. Amin.

Facebook Comments

Leave a Reply