KATEKESEOPINIREFLEKSIREVIEWS

Allah menuntun semua orang yang berkehendak baik.

RP. Hubertus Agustus Lidy OSC.

Kis 4:8- 12, I Yoh 3:1 – 2, Yoh 10:11 – 18

Bagi saudara dan saudari yang mempunyai hewan peliharaan, gambaran Yesus tentang tipe gembala yang baik, tentu lebih gampang dipahami. Konteks gembala yang diutarakan Yesus, pada hari Minggu ini adalah seorang gembala yang mengembalakan ratusan bahkan ribuan domba. Tingkat kerumitan, dan tuntutan pengabdiaan tentu lebih, kalau dibandingkan dengan yang mempunyai satu dua ekor hewan pemeliharaan. Kualitas kegembalaan terletak pada: saling mengenal, berkorban, dan menuntun kepada kebaikan.

Gembala yang baik, dalam hal ini, Yesus berbicara tentang diri-Nya. Totalitas pengabdiaan-Nya. Yesus mengenal kita secara baik; kekuatan dan kelemahan kita. Ia menyapa kita masing-masing dengan namanya, sebagaimana Allah mengenal Yesus dan Yesus mengenal Allah, sebagai Bapa dan sebagai Utusan. Kalau kita mengenal Yesus berarti kita juga mengenal Allah. “Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa.”

Yesus bukan hanya mengenal kita, tetapi Ia juga mengorbankan diri untuk keselamatan kita. Sebagai utusan Bapa, Ia mengabdikan diri secara total. “Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba- Ku”. Totalitas pengabdian-Nya inilah, yang membedakan Yesus dengan gembala-gembala yang lain alias upahan. Mereka tak sepenuhnya mengabdi dan cenderung memikirkan dirinya. “Seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu.”

Sebagai Gembala, Yesus menuntun kita ke jalan yang benar, dengan kata lain kepada kebaikan. Gembala yang baik akan bahagia kalau melihat umat-Nya bahagia. “Saudara-saudara terkasih, lihatlah betapa besar cinta kasih bapa kepada kita, sehingga disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah.”

Gembala yang tidak baik, tidak akan peduli, bahkan ia merasa terancam melihat orang lain bahagia.  Seperti tipe-tipe pemimpin yang disentil oleh Petrus, dalam bacaan Pertama hari Minggu ini: “Para Pemimpin umat dan para tua-tua, jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang yang sakit, dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan.” Miris mereka bukannya senang melihat orang itu sembuh, malahan bertanya soal kuasa dan hak.

Saudara-saudariku, apapun ceritanya: Yesus bagi kita adalah gembala yang baik yang selalu menuntun kita kepada kebaikan. Mari kita andalkan DIA, dalam kehidupan keluarga kita, gereja kita, dan kebersamaan kita. Sambil mengharapkan semangat, kebaikan, dan totalitas pengabdian Yesus merambat kepada siapa saja yang berkehendak dan berbuat baik untuk kemanusiaan dan kepentingan bersama. Allah menuntun semua orang yang berkehendak baik. “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suaraKu dan mereka menjadi satu kawanan dengan satu gembala.” (Hari Minggu Paskah IV – 2021)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *