NEWS

Pesta Pelindung Paroki St. Petrus dan Paulus, Kabanjahe: Bertumbuh dalam Karya Nyata

Loading

Komsoskam.com, Kabanjahe. Dalam perayaan Pesta Pelindung Paroki St. Petrus dan Paulus Kabanjahe, sukacita dan syukur semakin dirasakan oleh seluruh umat. Untuk itu dalam tugas perutusannya, Gereja, sebagai perpanjangan kasih Allah, menyapa semua dimensi umat beriman dengan sejumalah kegiatan. Secara istimewa, paroki SPP mengadakan Festivala Seni dan Olahraga (FSO) yang sudah dimulai sejak 3 bulan lalu.

Puncak perayaan dilaksanakan bersama, Jumat-Minggu, 27-29 Juni 2025, yang bertempat di Stasi Kutagugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo. Selama kurang lebih 3 hari, OMK se-Paroki SPP, Kabanjahe berkumpul dalam sukacita iman dan persaudaraan. Hal yang menarik dalam kegiatan ini ialah setiap peserta menjalani live-in, tinggal di rumah pemondokan atau rumah warga, baik yang beragama Katolik juga umat beragama lainnya.

Perayaan FSO diisi dengan banyak kegiatan, mulai dari perlombaan dalam bidang seni (Ertudung, Erbulang, Vocal Grup, Tari Kreasi dan vocal solo), bidang Rohani (Quiz, Khotbah, Mazmur dan Video Kreatif Sejarah Gereja) dan bidang olahraga (Volly, Tenis Meja, Catur, Badminton, e-sport/mobile legend, dll).


Seminar dan Aksi Nyata

Selain itu, diadakan juga tiga (3) kegiatan unggulan, pertama, Seminar tentang Pastor Brans dan Lisi OFMCap, yang dibawakan oleh RD Irfantinus Tarigan. Dalam pemamparannya Pastor Irfan menyampaikan bahwa dua misionaris awal yang pernah berkarya di Paroki SPP  menentukan bagaimana perkembangan umat Katolik pertama kali di Kabupaten Tanah Karo. Dimulai di desa Sukajulu oleh Pastor Van Duynhoven pada tahun 1939, kemudian ke Berastagi, Guru Kinayan dan Sembeikan. Selanjutnya Uskup Mathias Brans mendirikan Paroki Kabanjahe pada tanggal 3 Agustus 1948 dengan Pastor Paroki pertama P. Maximus Brans dan paroki ini sekarang dikenal dengan nama Paroki Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga Kabanjahe. Lewat seminar tersebut orang muda semakin mengenal, memahami dan mencintai karya dan pengorbanan para misionaris dalam mengajarkan dan menyebarkan iman Katolik di tanah Karo.

Dalam seminar tersebut Pastor Irfantinus Tarigan juga membawakan materi yang berkaitan dengan sosial media yang berkembang pesat dengan sejumlah tantangan dan manfaatnya. Ia menyebutkan seringkali di sosial media orang-orang tampak bahagia, tetapi banyak yang kosong di dalamnya. “Teman yang sedang ceria bisa jadi sedang terluka, tapi mereka menyembunyikannya.  Untuk itulah perlunya OMK saling medukung, mendoakan dan saling bekerjasama” kata pastor.  Ia juga memberikan tips 4C yaitu Contact, Connetc, Care dan Challenge. Ia berharap orang muda Katolik memberikan pengaruh positif bagi sesamanya, menjadi pewarta kasih Kristus.

Kedua, Aksi Nyata OMK dengan melakukan kebersihan di dua desa yakni Desa Kutagugung dan Desa Kutarayat. Ketiga, Festival Malam Budaya Karo. Untuk tetap menggalakkan semangat dalam melestarikan kebudayaan Karo, OMK mengadakan kegiatan malam budaya yang diisi dengan nyanyian atau tarian bernuansa daerah Karo.

Ekaristi, Ulang Tahun dan Peluncuran CU

Puncak dari perayaan FSO ialah Perayaan Ekaristi Hari Raya St. Petrus dan Paulus yang sekaligus juga menjadi Pesta Pelindung Paroki. Perayaan ini dipimpin oleh Pastor Paroki, RD Sautma T. M. Simanullang dan didampingi oleh RD Lukman Pandiangan.

Dalam homilinya, Pastor Saut mengajak semua umat beriman, terlebih orang muda, agar semakin meneladani semangat pewartaan dan kerasulan St. Petrus dan St. Paulus.

Setelah Perayaan Ekaristi, seluruh umat diajak untuk bergembira dengan pemotongan kue bersama. Sukacita umat juga semakin bertambah dengan diadakannya Launcing Credit Unio (CU) PSPP oleh Pastor Paroki. CU Paroki sebagai bagian dari Karya PSE Paroki, tentu hadir dengan semangat persaudaraan, pelayanan dan gotong royong untuk sesama umat.

Semoga kehadiran CU ini semakin menambah semangat umat beriman dalam mewujudkan umat Allah yang militan dan tangguh, dalam hidup bermasyarakat dan perekonomian, juga dalam semangat hidup menggereja. Semoga Paroki St. Petrus dan Paulus, Kabanjahe senantiasa berjalan dalam terang kasih Allah.

Yolanda Saragih | JS

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *