NEWS

72 Tahun Yayasan Karya Murni, Melayani Anak-anak Disabilitas

Komsoskam.com | Medan | Dalam rangka memperingati hari Ulang Tahun ke-72 Yayasan Karya Murni  (YKM) Medan sekaligus merayakan Tahun Yubileum, keluarga besar Yayasan Karya Murni mengadakan sejumlah kegiatan yang diawali dengan ziarah ke Porta Sancta Keuskupan Agung Medan (KAM) pada hari Jumat  tanggal 22 Agustus 2025.

Ziarah Yubileum

Ziarah tersebut diikuti oleh anak-anak disabilitas netra dan rungu, para alumni, guru, karyawan, serta keluarga besar YKM lainnya. Bagi para alumni yang sudah tinggal di luar, momen ini merupakan momen yang sangat  istimewa karena hanya Yayasan Karya Murni yang merangkul mereka untuk ikut serta. Dalam suasana doa dan syukur, para peserta diajak merenungkan kebaikan Tuhan, memohon ampunan atas dosa-dosa, serta memperbarui iman dan harapan akan kasih setia-Nya. Tahun Yubileum adalah masa rahmat khusus yang ditandai dengan pengampunan, rekonsiliasi, dan pembaruan rohani. Dengan melangkah melewati Porta Santa, seluruh peserta diajak memasuki kehidupan baru yakni hidup yang lebih dekat dengan Allah dan semakin peduli kepada sesama, terutama mereka yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan disabilitas.

Kemudian  pada Selasa tanggal 26 Agustus 2025, Yayasan Karya Murni merayakan puncak syukur HUT ke-72. Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Pastor Paroki St. Fransiskus Assisi Padang Bulan bersama tiga pastor konselebran. Hadir dalam kesempatan penuh sukacita ini keluarga besar YKM yakni anak-anak disabilitas netra, rungu, para alumni, guru, karyawan, orang tua, serta para donatur,  pemerhati yang senantiasa mendukung karya pelayanan yayasan, Pimpinan Umum dan Dewan Penasihat Kongregasi Suster-Suster St. Yosef (KSSY), pengurus Yayasan Seri Amal dan Yayasan St. Yosef, serta para suster utusan dari berbagai komunitas di sekitar Medan.

Pengurus Yayasan Karya Murni Medan bersama para suster dan pastor menyampaikan salam imago dei  usai perayaan Misa 72 tahun Karya Murni Medan

Dalam homili, Pastor Paroki mengangkat kisah Zakheus (Luk 19:1-10), seorang pemungut cukai yang bertobat setelah Yesus berkenan menumpang di rumahnya. Kisah ini menegaskan bahwa Yesus datang bukan untuk orang benar, melainkan untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Transformasi hidup Zakheus menjadi ajakan bagi keluarga besar Yayasan Karya Murni untuk selalu membuka diri terhadap kasih Allah yang menyembuhkan, mengangkat, dan memperbaharui.

Ulang tahun YKM bukan hanya perayaan seremonial, melainkan sebuah kesempatan untuk mengenang perjalanan panjang, merenungkan karya, sekaligus memperbarui komitmen pelayanan. Selama 72 tahun, Karya Murni hadir dan berkembang, termasuk cabangnya di Ruteng-Flores-NTT, Jakarta dan Tanjung Selor, menjadi “pelita” bagi banyak orang, khususnya kaum disabilitas.

Hal ini selaras dengan kata  Sambutan dari Pimpinan Umum Kongregasi Sr Santu Yosef  Sr Gerarda Sinaga KSSY yang  menegaskan telah banyak prestasi yang dicapai oleh karya murni baik dalam tingkat Nasional maupun Internasional. Dalam Usia YKM yang ke- 72 tahun telah banyak perkembangan  yang telah dilalui oleh Yayasan Karya Murni.  

PEMBERKATAN RUMAH “PELITA SR ILDEFONSA”

Rangkaian perayaan HUT ini semakin bermakna dengan pemberkatan rumah “Pelita Sr. Ildefonsa van de Watering”. Rumah ini akan difungsikan sebagai rumah singgah sekaligus tempat terapi anak autisme. Kehadirannya menjadi jawaban atas keterbatasan ruang di SLB/A Karya Murni Jalan Karya Wisata No. 6, di tengah meningkatnya jumlah anak autisme yang membutuhkan pelayanan.

Pemberkatan rumah “Pelita Sr. Ildefonsa van de Watering”  Rumah ini akan difungsikan sebagai rumah singgah sekaligus tempat terapi anak autisme.

Penamaan rumah ini merupakan penghormatan kepada Sr. Ildefonsa van de Watering, seorang suster berhati emas yang dengan penuh cinta pertama kali menerima anak disabilitas netra hingga lahirlah SLB/A dan SLB/B Karya Murni. Dedikasi beliau begitu besar; bahkan saat berlibur ke Belanda, ia memilih untuk belajar huruf Braille demi membuka jalan pendidikan bagi anak-anak tunanetra di Indonesia. Di sana ia bertemu dengan Trees Kim Lan Bong, seorang anak asal Pulau Bangka, yang kemudian ikut pulang ke Indonesia dan menjadi pengajar anak tunanetra pertama di Medan

Semangat pengabdian Sr. Ildefonsa yang tak kenal lelah kini menjadi warisan rohani yang hidup di tengah keluarga besar YKM. Rumah “Pelita Sr. Ildefonsa” diharapkan menjadi mercusuar harapan, tempat bernaung, dan sumber pemulihan bagi anak-anak autisme serta keluarga mereka, sekaligus mengenang jasa besar para perintis yayasan yang penuh kasih.

Seluruh rangkaian perayaan mulai dari ziarah Tahun Yubileum, perayaan syukur HUT ke-72, hingga pemberkatan Rumah Pelita Sr. Ildefonsa berlangsung dengan penuh sukacita. Semua dapat terlaksana berkat dukungan tulus para donatur, sahabat, dan pemerhati yang menyumbangkan dana, tenaga, dan konsumsi. Kehadiran dan kepedulian mereka menjadikan perayaan ini bukan sekadar acara, tetapi sebuah peristiwa iman yang terberkati.

Keluarga besar Yayasan Karya Murni semakin diteguhkan untuk melanjutkan karya pelayanan agar menjadi pelita yang menerangi jalan para disabilitas, agar mereka dapat tumbuh, berkembang, dan bersinar dengan martabat yang sama di hadapan Allah dan sesama.

Salam Imago Dei. *Sr. Andreani Indut, KSSY

 

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *